Anti Drama, Berikut ini 5 Cara untuk Menghindarkan kamu dari orang yang Penuh Drama

5 cara ini menghindarkan kamu dari orang penuh drama

WarGza +62 - Anti-drama, 5 cara ini menghindarkan kamu dari orang penuh drama.

Bagi sebagian orang, kehidupan penuh dengan hal yang menantang untuk meraih tujuannya dan meminimalisir segala hal yang tidak penting baginya.

Tapi sebagian yang lain menyikapi segala sesuatu dengan ‘bermain drama’ dalam kehidupan.

Mereka merasa hidup dengan drama. Sedikit drama untuk bermanja mungkin tidak mengapa, tapi hidup penuh drama? hmmmm ngeselin.

Terkadang kita terjebak dalam ‘permainan drama’ seseorang yang membuat kita kesal.

Mungkin itu dalam keluarga, lingkungan kerja, atau tinggal. 

Kita seringkali dipaksa untuk terlibat dalam drama yang sangat menguras tenaga dan fikiran. 

Menyebalkan bukan? Maka berikut adalah 5 cara menghindari hidup penuh dengan drama.

Well, apabila kamu salah satu dari pembuat drama tersebut, maka artikel ini bukan buat kamu dan kamu bisa berpindah ke artikel lainnya.

1. Menyeleksi hubungan
Cara pertama adalah dengan menyeleksi dengan siapa kita memiliki hubungan entah pertemanan atau hubungan spesial lainnya.

Minimalisir orang-orang yang terlalu banyak melakukan drama untuk mendapat perhatian.

Bersamalah dengan orang-orang yang membuatmu nyaman, tidak terlalu banyak menuntut dan mudah diajak bergaul.

2. Gaya berkomunikasi
Hadirlah seratus persen dalam setiap pembicaraan.

Belajarlah untuk mendengar dan mengamati sebelum kamu masuk memberi interupsi ke dalamnya, terutama apabila dirasa reaktif dan emosional.

Jika seseorang mulai terlalu dramatis, tahanlah dirimu dan menjauhlah.

Jangan coba memberi masukan atau solusi, terlebih jika kamu tidak dimintai.

Cobalah merubah topik pembicaraan kepada sesuatu yang lebih natural.

3. Fokus pada hidupmu
Kehidupanmu adalah yang paling penting bagimu.

Jadikanlah kebaikan perkembangan dirimu dan urusanmu yang paling utama diantara semuanya.

Jika kamu melakukannya, akan sedikit kemungkinan kamu terjebak dalam urusan orang lain, terlebih orang yang hidup penuh drama.

Hal ini bukan berarti kamu tidak boleh menolong orang lain. 

Menolong dan mengorbankan waktu kita mungkin bisa saja sangat ‘rewarding’ bagi kebaikan kita sendiri.

Tapi perhatikanlah apa dan dengan siapa kamu mengorbankan kebaikan dirimu dan waktumu.

Jangan sampai kamu terjebak dalam drama yang berdampak pada kebaikan dirimu.

4. Batasan, batasan!
Membuat batasan-batasan membantumu lebih mengontrol bagaimana kamu berurusan dengan orang lain.

Membuat batasan pada siapa dan hal apa kamu akan memberi pertolongan atau tidak.

Dengan ini kamu bisa memperjelas kapan kamu menahan diri agar tidak terlibat dalam drama seorang yang akan mempersulit dirimu sendiri.

5. Menyusun strategi
Terkadang, terlebih saat kita muda kita seringkali terjebak dalam hal-hal yang penuh drama. 

Hal yang sangat menghabiskan waktu, fikiran dan tenaga dan membuat kita sangat kesusahan. 

Ambillah pelajaran darinya, susun strategi bagaimana jika nanti kamu terpaksa terjebak masuk ke dalamnya lagi.

Susunlah rencana agar memudahkan kamu keluar darinya atau agar kamu tidak mudah masuk ke dalam drama yang sama lagi.

Ingatlah kamu tidak sepenuhnya dapat merubah seseorang.

Bagi mereka yang memang hidup penuh drama itu adalah pilihan mereka.

Mereka akan cenderung membuat drama kemanapun mereka pergi. 

Hal terbaik bagi kita adalah menyelamatkan diri dan mencari jalan agar tidak terlibat dengan hal yang menyusahkan kita.

Apakah artikel ini bermanfaat? Luangkan sedikit waktu untuk membagikannya ke teman-temanmu, ya?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Car Reviews

Formulir Kontak

close